Banyak Orang Asyik Membunyikan Quran, tapi Tidak Membacanya

Quran terjemah

Suaranya sih lumayan merdu ketika membunyikan lafaz Quran. Tapi ketika ditanya, “Apakah kamu bisa berbahasa Arab?”

Dijawab, “Tidak.”

“Berarti kamu tidak mengerti apa yang kamu baca?”

Dijawab lagi, “Iya.”

“Apakah kamu membaca terjemahannya setelah kamu membunyikan lafaznya?”

Dengan tidak yakin, dia menjawab, “Ya…kadang-kadang, kalau sempat, kalau tidak malas.”

Kalau begitu, apa manfaat yang dapat diraihnya jika tidak memahami apa yang dia bunyikan?

Padahal kita tidak disuruh membunyikan Quran. Yang disuruhkan adalah MEMBACANYA, bukan sekedar membunyikan.

Ini seperti orang yang membeli mobil Peugeot, lalu berlagak membaca buku petunjuk penggunaannya yang berbahasa Perancis, padahal dia tidak mengerti bahasa Perancis. Manfaat apa yang dia raih dari perbuatan sia-sia yang seperti itu?

Al-Quran adalah BUKU PETUNJUK KEHIDUPAN dari Allah yang menggunakan bahasa Arab.

Supaya mendapatkan manfaat dari buku petunjuk itu, pembacanya perlu memahami bahasa Arab. Idealnya, sebagaimana difatwakan Imam Syafi’i, setiap Muslim harus memahami bahasa Arab, agar dapat memahami petunjuk yang terdapat pada Quran dan Hadits.

Namun karena kita saat ini berada dalam kondisi tidak ideal, maka membaca terjemahannya pun sudah sangat lumayan. Allah telah memudahkan umat Islam pada dua abad terakhir, dengan mengizinkan terbitnya terjemahan Al-Quran dalam bahasa Indonesia dan bahasa-bahasa daerah di Nusantara.

Dua abad yang lalu, umat Islam di Nusantara tidak memahami lafaz Quran yang mereka bunyikan, kecuali jika diterjemahkan oleh para ulama yang waktu itu jumlahnya sangat sedikit dibandingkan sekarang. Karena pada waktu itu belum ada terjemahan Quran berbahasa Indonesia (karena waktu itu negara Indonesia juga belum ada) dan yang berbahasa daerah mereka.

Jadi kalau nanti di akhirat, orang-orang dahulu tidak memahami Al-Quran, mudah-mudahan Allah akan menoleransi itu.

Sedangkan untuk orang masa kini, bagaimana bisa diberi pemakluman, padahal terjemahan Al-Quran ada di mana-mana? Jika mereka tak mampu membelinya (tapi kok mampu beli pulsa HP, mampu beli rokok, mampu berinternet?), ada begitu banyak lembaga penyalur wakaf Quran yang akan memberinya dengan gratis.

Atas alasan apa lagi sehingga kamu tidak berusaha memahami artinya?

Tinggalkan komentar